Pendidikan diawali dari keluarga. Orang tua dan rumah adalah sekolah yang pertama dikenal oleh anak, namun tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua. Hal ini menjadi salah satu alasan penting diadakannya Seminar Parenting oleh SMP-SMA BALQIS Yogyakarta. Sebagai pendidik, guru-guru dan ustadz-ustadzah memiliki peran sebagai orangtua di sekolah. Berbekal ilmu dalam keahlian di bidangnya saja tidak cukup. Melainkan cara untuk berinteraksi dengan santri-santri perlu diperhatikan agar menghasilkan hubungan dan output yang baik.
Sebagai orangtua di sekolah dan pondok, para guru dan asatidz dan asatidzah menghasapi anak diusia yang cukup rawan dan sensitif, anak usia remaja. Remaja dikatakan menjadi generasi yang hilang. ” Setiap acara TPA, ga ada. Di acara karangtaruna, ga berangkat. Jama’ah di masjid, yang anak remaja cuman berapa”, ujar Ustadz Cahyadi. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja adalah generasi yang hilang, lalu bagaimana mengatasinya atau menyikapinya?
Dikatakan Ustadz Cahyadi, sebagai orang tua, kita tidak boleh mengatakan bahwa anak itu berubah. Dahulu yang sifatnya mudah diatur dan sekarang tidak bisa diatur bukanlah pernyataan yang tepat. Mengapa? karena mereka sedang dalam masa remaja yang butuh didengar, dimengerti, diperhatikan hal-hal kecilnya, dan dianggap. Hal tersebut bisa kita mulai dengan lebih mengenal anak-anak kita dan memberi ruang bagi mereka untuk mencurahkan isi hati dengan memberi rasa aman dan nyaman. Dimulai dari hal kecil contohnya menanyakan kabar dan memanggil namanya.
Harapan kita semua tentunya setelah mengikuti Seminar Parenting ini, para orang tua lebih memahami perihal cara mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan sesuai perkembangannya. Karena kita adalah versi terbaik orang tua untuk anak-anak kita, maka kita harus bisa menjadi contoh teladan yang baik bagi mereka. Orang tua dan guru harus bersinergi bersama mewujudkan putra-putri kita sebagai penerus bangsa yang islami, cerdas, dan bermartabat.
Mengenal lebih dekat dengan pembicara kita, Ustadz Cahyadi Takiarawan, diambil dari ruangkeluarga.id berkut profilnya:
Cahyadi Takariawan atau akrab dipanggil Pak Cah, lahir hari Sabtu Pahing 11 Desember 1965, di desa Salam, kecamatan Karangpandan, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Saat ini, Pak Cah berdomisili di Mertosanan Kulon RT 02, Potorono, Banguntapan, Bantul. Ia dan sang istri, Ida Nur Laila, dikaruniai enam orang anak. Baru-baru ini, statusnya bertambah menjadi seorang kakek dengan lahirnya cucu pertama.
Ia menyelesaikan kuliah di Fakultas Farmasi UGM, kemudian meneruskan Pendidikan Profesi Apoteker di kampus yang sama. Ia pun pernah menjadi “Santri Kalong” di Pesantren Mahasiswa Budi Mulia Yogyakarta dan di Pondok Pesantren Sabilul Khairat, kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dan mengaji “sorogan” langsung kepada para ustadz dan kyai di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain itu ia juga pernah mengikuti Program Pendidikan Reguler Angkatan 45 (PPRA XLV) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI tahun 2010, dan Pendidikan Konselor Keluarga.
Buku yang ia tulis dan sudah terbit lebih dari empat puluh buku. Wonderful Series, buku yang ia tulis dan kini sudah menjadi buku best seller, terdiri dari tujuh buku yaitu: Wonderful Husband, Wonderful Wife, Wonderful Marriage, Wonderful Journey, Wonderful Couple, Wonderful Family, dan Wonderful Love.
Selain itu, masih banyak buku lain yang sudah ia terbitkan, antara lain: Yang Tegar di Jalan Dakwah, Pernik-pernik Rumah Tangga Islami, Fikih Politik Perempuan, Di Jalan Dakwah Aku Menikah, Di Jalan Dakwah Kugapai Sakinah, Izinkan Aku Meminangmu, Agar Cinta Menghiasi Rumah Tangga Kita, Rekayasa Masa Depan Dakwah, Dialog Peradaban: Islam Menggugat Materialisme, Kitab Tazkiyah, Media Massa Virus Peradaban, Menjadi Pasangan Paling Berbahagia, Panduan Ibadah Ramadhan, dan lain-lain.
Pak Cah juga pernah memperolah penghargaan sebagai “Penulis Buku Berbahasa Indonesia Terbaik” 2006 dari Kemendiknas RI dan Kompasianer Favorit / “Best People Choice 2014” dari Kompasiana.
Berinteraksi lebih dekat dengan Pak Cah melalui media sosialnya:
Instagram: cahyadi_takariawan
Twitter: @PakCah
Fanpage Facebook: cayadi.takariawan
Website: pakcah.id